Posts

Showing posts from 2015

Aneka Es Lilin dan Es Loli

Image
    Musim penghujan sudah datang ya, tapi kalau siang masih suka panas banget karena hujan baru datang pada waktu sore. Nah akhirnya aku suka bikin es loli atau es lilin deh buat makanan selingan Ken. Mengingat dia itu suka banget es krim, tapi kalau sering-sering beli ya emaknya kerepotan juga gitu, ( kerepotan leh njereng-njereng duit ) maka aku coba-coba bikin es krim sendiri namun  endingnya  adalah Es Lilin teman-teman hahaha.

#KamisMemories | Radio Baterai

Image
            Beberapa waktu lalu aku ditelpon ibuk, beliau pesan minta dicariin radio baterai. Itu lhoo, radio yang dayanya pakai 2 - 4 batu baterai yang segede gula jawa. Mengapa jaman modern kayak gini malah nyarinya yang model jadul? Padahal kan radio sekarang makin canggih, bisa disambungin pakai usb segala, atau bisa di charge pakai listrik. Kata ibuku sih biar enak, bisa dibawa kemana-mana. Akhirnya aku mengunjungi salah satu toko elektronik di kota Solo, 13 tahun yang lalu aku pernah juga beli radio di situ. Ternyata sekarang toko itu tidak lagi menjual radio, dan menyarankan kami untuk pergi ke Pasar Elektronik Ngarsopuro. Wah, aku baru tahu tempat itu, padahal sering lewat juga. Alhamdulillah,

#SeninRajin | Membuat Kerudung Aplikasi

Image
Nah ini ceritanya aku melihat sisa-sisa kain, mau dibuang kok ya eman-eman. Mau disimpen kok ya numpuk-numpuk di kamar yang sempit ini. Lalu aku inget dulu pernah baca di web nya siapa gitu, tentang kerudung dengan aplikasi yoyo, kayaknya hasilnya cantik banget. Aku cari-cari lagi, eh ketemu. Ya sudah aku cari-cari kerudung polos, dan akhirnya aku mulai berkutat dengan jarum dan benang. Tapi pada akhirnya aku malah tidak pakai yoyo hehe, soalnya ga punya kain motif ternyata, so cuma pakai tile sisa latihan bikin baju dulu. Apa saja sih yang diperlukan untuk membuat kerudung aplikasi ini?

Mie Kriuk Kriuk

Image
         Hari ini Ken banyak bermain bareng temen-temen sekitar rumah yang belum sekolah. Jadi aku lumayan fokus buat beresin pekerjaan rumah, sehingga cepat selesai. Kalau lagi ga ada teman main, maunya aku menemaninya bermain terus. Jadilah pekerjaan simpel pun selesainya bisa berjam-jam karena diselingi ini-itu. Meskipun lumayan membantu, tapi aku juga lihat-lihat teman mainnya. Kalau agak kurang sreg, dalam artian temannya itu suka kasar, atau kata-katanya buruk aku membatasi untuk tak terlalu lama berinteraksi. Kebetulan di sekitar rumah anaknya cewek-cewek, jadi perangainya lebih soft. Aku tak terlalu khawatir melepasnya sendiri untuk beberapa saat.         Nah mie kriuk kriuk ini dibuat untuk camilan Ken sama temen-temen TPA-nya kemarin sore. Namanya juga anak-anak, mereka tuh suka aktif bereksplorasi kalau udah selesai gilirannya belajar ngaji. Nah biar anteng ga ganggu-ganggu kawannya, kubawain ini aja, murah meriah..haha          Buat teman-teman yang mati gaya karena s

Simponi Hujan di Tahun 90-an

Image
Tanaman Uwi            Aku tinggal di sebuah dukuh kecil di tengah sawah, jauh dari keramaian dan pusat hiburan. Hujan adalah hiburan. Aku sangat senang dengan hujan. Kami biasa main kejar-kejaran di bawah derasnya curahan air dari langit, perosotan di tanah becek, atau sekadar menari-nari di halaman. Jika tak sempat bersentuhan, maka aku sering menikmatinya di serambi belakang rumah sambil makan jagung rebus dan menggoda ayam-ayam yang sedang ikut berteduh memakai biji jagung rebusku dengan main dok neng ceret topeng.         Hujan adalah kehidupan. Hujan memberi kami cadangan air bening dengan mudah dengan hanya menampungnya di teras rumah. Biasanya kami harus mengangkutnya dari sungai. Halaman belakang yang musim kemarau lalu kosong, sekarang sudah penuh dengan pucuk-pucuk uwi,  gembili, suweg, lengkuas, jahe, kunyit, temulawak juga puyang.         Hujan memunculkan laron-laron dari sarangnya, yang segera terbang ketika lepas dari jumputan tangan kami yang menangkapinya b

Gotong-Royong dalam Pernikahanku

Image
       Di berbagai kebudayaan, pernikahan merupakan salah satu upacara adat yang penting, sehingga kebanyakan diselenggarakan dengan aneka upacara yang meriah, banyak makanan dan mengundang banyak orang. Karena menjadi perhelatan yang cukup besar, maka tentu tak bisa hanya mengandalkan tenaga pihak keluarga saja untuk menangani berbagai keperluan acara. Di sinilah peranan gotong-royong diperlukan, yaitu bekerja sama membantu kegiatan upacara pernikahan, istilahnya di desaku. adalah rewangan (perbantuan). Di desa gotong royong ini masih eksis, karena biasanya penduduk satu desa saling kenal dengan baik jadi tak segan-segan untuk meminta tolong. Beda dengan di kota yang tak saling kenal, penduduk berasal dari berbagai wilayah, dan pekerjaan yang menyita waktu menyebabkan gotong-royong susah untuk dilakukan. Sehingga kini banyak menyerahkan urusan pernikahan kepada EO.

Bagaimana Cara Makan Mundu?

Image
   Beberapa waktu yang lalu, aku ke pasar diantar ay. Ketika melewati kios-kios kelontong, tiba-tiba aku dicolek ay "itu buah apa ya?" tanyanya sambil nunjuk ke dagangan simbah tua. Kulihat ada buah berwarna kuning, pasti itu yang dimaksud. "Kayaknya itu mundu deh, kamu mau nyobain?" kataku. Akhirnya belilah buah kuning itu tiga ribu rupiah, dapat banyak, 10 butir lebih. Kiranya si ay tak sabar mencicipi buah yang baru kali ini diliatnya, ketika kutinggal belanja, eh dia njedodot di depan sebuah toko yang tutup, dan mencicipi itu buah. Begitu aku menyusulnya dan melihat dia makan aku langsung nimbrung,, minta bagianku. Tanpa pikir panjang kugigit langsung..dan aww aww aww...aku meringis..asem bener saudara-saudara. Jadi inget tadi memang simbah bakulnya pesan makannya kalau udah empuk buahnya. Mundhu     Aku dulu udah pernah nyicipin kayaknya, tapi sudah lupa rasanya. Pas aku kecil ada satu pohon di samping rumah, tapi jarang berbuah. Sekilas seperti jeruk ya

Evolusi Penamaan Anak dalam Masyarakat Jawa di Kampungku

Image
        Salah satu blogger bikin giveaway tentang nama yang berkesan. Nah aku jadi ingat punya draft tentang evolusi penamaan anak khususnya dalam masyarakat Jawa. Hihihi sok-sok an bikin penelitian, well, meskipun sampelnya acak adut, tapi setidaknya bisa memberi sedikit gambaran tentang perkembangan nama dalam masyarakat Jawa. Nanti kalau jaman antah berantah tulisan ini masih ada, bisa buat pengingat ooo nama orang dulu kayak begini-begini thoh. Tulisan ini dulu terinspirasi ketika aku menyadari bahwa nama anak-anak kecil kebanyakan sudah berbau "luar"

Batitaku 27 Bulan

Di umurnya yang ke 27 bulan ini, perkembangan yang paling nampak adalah bahasanya. Dia sudah makin bisa berkomunikasi dua arah. Jadi sudah bisa diajak ngobrol, meski yaaa, kadang ga nyambung, xixixi. Contoh bisa diajak ngomong adalah: Suatu kali habis berenang dia makan permen mil**kuat, #lhoh.., tiba-tiba saja permennya jatuh, lalu kutanyai. Ken: ( nyolek aku dan ngasih lihat permennya yang jatuh) Bunda: "Lho permen e kok isa ceblok ki dik Ken ngingeti apa?" Ken : Ngingeti wong-wong kae lho, (kebetulan emang sore itu kolam renangnya ramai, banyak orang berlalu lalang).

Ken's moments

Kadang-kadang dengan polosnya si bocil bisa bikin aku gemes dan ketawa ngakak. Sekarang sudah bisa ngeyel atau ngerjain biyung e ini. Contohnya, habis sahur aku tidur-tiduran nemenin dia yang kebangun dan minta minum susu. Tidur-tiduran ternyata bikin aku liyer-liyer lagi. Tapi aku langsung terbangun kaget ketika merasa ada yang mengusik bibirku, ternyata eh ternyata... Si Ken lagi berusaha memasukkan dot nya yang sudah habis isinya ke mulutku. Hiihi ni anak emang suka ga rela kalau liat aku tidur. Seringnya juga kalau aku ketiduran dia bakal nyayang-nyayang pipiku biar aku bangun....

Batitaku 26 Bulan

Image
Niatnya mau nulis perkembangan Ken tiap bulannya, tapi ternyata belum bisaaahh. Ya sudah, ini dirapel cerita bulan ke 25 dan 26. Ada peristiwa apa aja? Biar kuingat-ingat dulu..hoho Sangat pintar berargumen. Aku agak terkaget-kaget campur geli juga kalau nemuin peristiwa seperti berikut ini. Kejadiannya sudah beberapa kali tetapi dalam situasi yang berbeda. Intinya, kalau dibilangin udah lihai cari alasan. Waktu itu aku lagi masak di dapur,  Si bocil Ken ikut sibuk juga main di dapur. Dia ikut-ikutan ambil air dalam wadah, tapi tanpa kusangka disiramkannya ke lantai dapur. Aku bilang "Lho dik Ken, jangan, ntar jadi licin, kalau kepeleset sakit lho". Eh dia jawab sambil praktekin jalan di lantai yang menggenang air itu "Engga bun, lho ga kepeleset". Alamaaak aku jadi speechles deh.

Ubii Main Petak Umpet

Image
       Hai kakak Ubii, kenalin namaku Ken. Bundaku selalu ngikutin ceritamu lho di blognya Mami Gesi, jadi kadang aku diliatin fotonya kakak Ubii sama bunda. Nah untuk ulang tahun kakak Ubii yang ke-3 ini, bundaku bikin gambar untuk kakak, aku pengin gambar juga sih, tapi jadinya malah garis-garis ruwet. Selain sebagai hadiah ulang tahun, gambar ini juga hadiah buat kakak yang berhasil melewati operasi implan koklea. Ubii Main Petak Umpet       Ini ceritanya kakak Ubii nanti udah pinter jalan dan adik udah lahir, terus dah bisa main berdua. Wah pasti seru deh nanti bakal ada temannya bermain! Tapi mainnya lucu, kakak Ubii nutup matanya ga rapet, terus adik juga, sembunyi tapi bilang-bilang. Ya ga pa pa ya, kan masih kecil.... Yang penting kakak ubii dan adik enjoy, bermain bersama, belajar bersama dan  fun bersama-sama. Selamat ulang tahun ya kakak Ubii, sehat selalu, dan semoga selalu diberi keberkahan sama Tuhan. #Giveaway3TahunUbii ini adalah kado ulangtahun Ubii yang

Menyapih karena Minyak Angin

Image
       Ini adalah cerita kelulusan my little boy dari nge-ASI. Sejak  dulu aku memang merencanakan hendak menyapih Ken ketika umur 2 tahun. Jadi sejak umur 18 bulan aku sudah  sounding  terus bahwa nanti ia bakalan mimik pake gelas, ngga mimik bunda lagi. Dan responnya adalah, dia selalu menggeleng dan bilang "emoh". Hingga  tepat umur 24 bulan, aku masih belum tahu mau memulai darimana. Si bocahnya masih minta terus, aku nya juga enjoy aja ngasihnya. Jadi ya masih jalan terus. Hingga akhirnya  ....        Berawal dari suatu petang tanggal 31 Mei kemarin ketika aku merasa tak enak badan, perut berasa begah dan kepala terasa berat. Untuk membuat tubuh lebih nyaman, aku oleskan minyak angin ke leher dan perut. Habis Isya,  Ken mengajak bobok, seperti biasa dia kalau mau bobok pasti minta nenen. Nah, waktu mau nenen dia bilang matanya kepedesan (oh rupanya kena uap minyak angin) dan minta nenennya ditutup.  Langsung terbersit dalam pikiranku, Ohooo, kesempatan buat menyapih ni

Ramadhan dan Bedug Masjid

Image
        Ramadhan sebentar lagi datang. Pengalaman ramadhan di waktu kecil rasanya tak pernah hilang dari ingatanku. Kami selalu menyambut ramadhan dengan suka cita. Aku menikmati masa kanak-kanak pada tahun 90-an di sebuah kampung kecil jauh dari hingar bingar kota. Nah berhubung waktu itu belum ada listrik, jadi keberadaan bedug sangatlah diperlukan, agar seantero dusun bisa tahu jika tiba waktu sholat. Apalagi saat ramadhan, suara bedug Magrib yang bertalu-talu sangat dinantikan. Berkaitan dengan bedug ini aku punya 2 pengalaman yang selalu bikin aku senyum. Yang pertama ketika kelas 1 SD, aku belum terlalu kuat puasa. Aku ingin sekali puasaku sampai bedug berbunyi, tapi perutku rasanya sudah tak kuat lagi. Akupun merajuk pada ibu untuk membunyikan bedug, agar aku bisa segera berbuka. Akan tetapi tentu saja ibu gak mau, kan bukan wewenang ibu, apalagi emang belum waktunya tiba. Aku pun akhirnya menangis hihi.          Terbatasnya hiburan karena belum ada listrik membuat aku lebih b

Menggoreng Kopi secara Tradisional

Image
Menggoreng kopi sendiri sudah menjadi tradisi di kampungku, meski sekarang sudah banyak terdapat kopi instan di warung-warung, tetapi pamor kopi buatan sendiri masih tetap tinggi. Untuk acara-acara besar pastilah tak ketinggalan menyiapkan bubuk kopi ini. Suamiku pertama kali lihat kami memproses sendiri bubuk kopi merasa agak keheranan juga, karena di tempatnya tidak ada yang membuat bubuk kopi sendiri. Bagi kami yang hidup di desa memang terbiasa mengolah bahan makan sendiri, ini tak lepas dari sejarah masa lalu, yang mana di desa tak ada penjual ini itu. Jadi kalau mau sesuatu ya harus bikin sendiri.

Persyaratan Pendaftaran Ponpes Gontor

PENDAFTARAN KULLIYATUL MU'ALLIMIN/MU'ALLIMAT AL-ISLAMIYAH (KMI) Syarat-syarat Pendaftaran Menyerahkan 2 lembar fotokopi STTB atau SKL yang telah dilegalisir Surat keterangan sehat dari dokter di Balai Kesehatan Santri dan Masyarakat (BKSM) Pondok Modern Darussalam Gontor. Menyerahkan pasfoto berukuran 4x6 (4 lembar) dan 3x4 (2 lembar) untuk putra; sedangkan untuk putri pasfoto berjilbab putih, berlatar belakang biru, 4x6 (2 lembar) dan 3x4 (8 lembar). Memenuhi ketentuan-ketentuan atau iuran-iuran yang telah ditetapkan pada waktu pendaftaran. Menyerahkan 1 lembar fotokopi akta kelahiran untuk putra, sedangkan untuk putri 3 lembar fotokopi akta kelahiran. Menyerahkan 1 lembar fotokopi KTP walisantri/yang mewakilinya (khusus putra) Menyerahkan 1 lembar fotokopi kartu keluarga (khusus putri) Mendaftarkan diri sesuai dengan cara dan waktu yang telah ditentukan NB: Hal-hal yang kurang jelas dapat ditanyakan saat mendaftar di kantor KMI atau Panitia Ujian Masuk KMI

Mencukur Sendiri Rambut Anak

Image
          Ken pertama kali potong rambut umur 4 bulan di tempat tukang cukur yang memang sudah termasyur mencukur rambut bayi. Kemudian potong rambut berikutnya dan berikutnya dilakukan sendiri oleh mbah kung. Nah giliran tambah gedhe, lha kok potong rambut susahnya minta ampun. Sudah dibujuk-bujuk tetap ga mau, malah lari-larian. Mau duduk anteng, eh baru satu guntingan udah gelang-geleng kepala, tangan bergerilya di rambut, terus lari sambil bilang "eli bun eli..!" (geli bun geli)... Alhasil cukuran rambutnya acak-acakan, karena melalui proses yang panjang. Lha gimana satu kepala nyukurnya bisa sampai tiga hari.         Karena males pakai acara membujuk-bujuk dan lari-larian, maka kemarin kuputuskan untuk memotong sendiri rambutnya ketika ia tidur siang. Gampang banget kok, tinggal kres-kres .... no money, no drama and norak banget hasilnya hahaha. Berikut ini caranya: Pertama-tama siapkan alat cukurnya, yaitu gunting yang tajam beserta sisir.             Kemudian s

Membuat Mainan Sendiri

Image
Ken itu kalau mainan gampang bosen, mainan baru paling cuma dimainin sehari dua hari. Habis itu mumbruk gitu aja ga disentuh, baru beberapa lama kemudian ia tertarik lagi, dan memainkannya lagi, lalu ditinggal lagi. Makanya itu mainan juga harus sering-sering diupdate, wah ga kalah sama antivirus ya. Tetapiii kalau harus sering-sering update mainan, dompet emaknya juga harus selalu diupdate isinya haha. Maka yang terjadi akhirnya adalah ...... Ken diakalin emaknya. Mainannya dibuatin sendiri memakai barang-barang tak terpakai di rumah. Emaknya memang aliran go green garis keras, padahal aslinya mah kepingin ngirit aja hehe. Boneka jari                                         Dulu waktu membuat mainan-mainan ini tidak berniat untuk mempostingnya, jadi tidak kufoto tutorialnya sekalian. Tapi yang jelas membuatnya gampang banget. Tinggal membuat pola yang diinginkan di kain flanel lalu menjahitnya. Udah, titik. Sementara yang dibawah ini adalah cikal bakal bola kain. Bahannya

2 Tahun Sudah Bisa Apa?

Image
Tanggal 30 April kemarin, tanpa terasa sudah genap dua tahun umurmu, Pangeran kecil. Meski hanya ada ucapan dari beberapa orang, tanpa pesta, tanpa perayaan, bahkan tanpa buceng tironan, bukan berarti aku tidak menyayangimu. Aku sendiri pun tak pernah merayakan ulang tahun, jadi perayaan ulang tahun memang bukan tradisiku. Meski begitu momen ini bisa kita manfaatkan untuk mengkaji apa yang telah kita lakukan pada waktu yang lalu, untuk membuat perbaikan di masa yang akan datang. Sekarang ini kau semakin kritis, banyak bertanya, banyak meminta, sering nge'les' dan banyak bercerita. Tetapi semua itu justru membuatku bahagia. Aku senang kamu bercerita meski kalimat belum begitu sempurna. Maafkan aku selalu tertawa ketika kamu mengatakan hal-hal yang di mataku terlihat konyol, padahal kamu merasa sudah mengatakan suatu kebenaran, contohnya; * Waktu habis magrib, cuaca dingin, aku mencari sesuatu di dalam kulkas, kamu ikut melongok dan melihat tumpukan es batu. Kamu: Bun, mi

Membuat Aplikasi pada Kaos Anak

Image
Kapan hari itu aku diberi kaos anak 3 biji, dengan ukuran dan warna yang sama. Kaos sisa produksi dari usaha konveksi, ya mayan lah bisa untuk ganti-ganti. Soalnya dalam sehari Ken itu bisa ganti baju berkali-kali. Tapi karena 3 baju itu sama maka aku mikir 'wah ntar dikira anakku ga pernah ganti nih, kok bajunya sama terus hoho'. Langsung aku kepikiran untuk memberi aplikasi gambar-gambar, selain biar beda antara baju satu dan satunya juga agar baju lebih rame.    Cara dan bahannya sangat sederhana, dengan memakai kain-kain yang ngga kepakai dan alat jahit tangan, jadilah baju anak jadi warna-warni. Berikut alat dan bahan yang diperlukan: Kain warna-warni Gunting Jarum Benang Jarum pentul Caranya: Buat pola-pola gambar yang diinginkan Gunting kain sesuai bentuk pola Jahit kain yang sudah berbentuk ke kaos di tempat yang diinginkan Jadi deh, Simple kan? Hahaha Ini hasil yang kudapat setelah njinggleng beberapa lama;  Gimana teman-teman hasilny

Go Green dan Irit Beda Tipis

Image
                Sekarang kan gerakan go green lagi booming tuh, nah demi meringankan beban bumi dari kerusakan, tak ada salahnya kalau kita-kita ikutan juga kan? Bagaimana caranya? Yaitu dengan cara mengontrol perilaku kita sehari-hari. Selain sebagai bentuk kepedulian kita terhadap lingkungan, imbasnya juga membuat kita bisa menghemat pengeluaran,....apalagi yang emak-emak pasti suka kan kan kan? Tapi mungkin bagi orang yang sibuk, hal-hal berikut dianggap kurang efisien, karena memang memerlukan tenaga lebih dan kesabaran. Jadi ini semata-mata pengalamanku, ibu rumah tangga, yang tinggal di desa, bukan bagian dari #momwar, okeh ...      Berikut ini adalah kebiasaanku yang kuniatkan untuk go green atau juga sengaja untuk ngirit. Dan setelah kupikir-pikir ternyata aksi go green dan irit itu bedanya setipis rambut dibelah tujuh, alias hampir sama. Jadi kalau lagi malu mengakui sedang ngirit, maka alasan yang bisa dikemukakan adalah sedang melakukan aksi go green...hahahaha. So,

Tablet pertamaku, Advan Vandroid T1J+

Image
   Tak ada angin dan badai, tiba-tiba beberapa hari yang lalu Peip mengajak ke pameran gadget dan menawarkan untuk membelikan tablet. Oo..oo.. Yang benar saja, ujarku tak yakin. Aku tak yakin karena merasa ga butuh tablet. Sebenernya kalau dikasih ya tiba-tiba merasa butuh sih hihi. Ya gimana, aku sudah punya 2 hp dan ada PC. Dari gadgetku itu aku rasa sudah bisa meng-cover semua hal. Sms, nelpon, WA, bbm, browsing, dll. Jadi buat apa beli tablet, sayang duitnyeeee kan haha #emak-emak banget. Buat beli paket blackberry aja aku eman, apalagi ditambahi ngopeni  satu tablet lagi... Duh duh ... Apalagi dari yang pernah kubaca, banyak yang bilang kalau blogging pakai tablet itu seringnya typo. Dengan setengah ikhlas aku katakan tidak pada Peip. Tapi Peip bilang nanti pasti aku butuh ketika bepergian, misal seperti kemarin pas di Semarang 3 minggu. Atau pas ke tempat mbah Ngawi, kan biasanya bisa sampai sebulan di sana.           Meski merasa ga perlu, tapi aku kok ya manut aja diajak ber

Persiapan Menyapih

        Akhir bulan ini Ken sudah menginjak usia 24 bulan alias 2 tahun. Hmm rupanya tinggal sebentar lagi tugasku menyusui, padahal rasanya baru aja ngelahirin dia. Ternyata kini dia sudah bukan bayi lagi, sudah jadi bocah. Jujur saja saya merasa agak patah hati juga, bakalan berkurang interaksiku dengannya. Biasanya dikit-dikit nyari bunda nana, nemplok, sepertinya merasa nyaman kalau sudah aku kempit.  Ahh .. Bakalan tak ada lagi adegan itu. Tapi ya sudahlah, ini demi kemandiriannya juga. Sudah waktunya dia belajar banyak hal lagi, mengeksplor sekeliling, dan bersosialisasi dengan teman, tanpa harus nemplok-nemplok emaknya ini lagi.       Sekarang masalahnya adalah, bagaimana caranya agar aku bisa menyapih dengan nyaman antara kedua pihak, emak-anak dan berhasil pas di usianya 2 tahun? Cara nyapih yang lagi hits tidak lain tidak bukan adalah WWL. Tapi sepertinya aku masih perlu cara yang lebih jitu juga aka lebih instan. WWL itu main sabar-sabaran, jadi engga bisa ditarget. Sejak d

Membiasakan Anak Sholat di Masjid

Image
Sebagai umat muslim, tentu kita tahu bahwa seorang laki-laki afdholnya sholat fardu berjamaah di masjid. Aku cukup sering mengingatkan Peip untuk pergi ke masjid ketika waktu adzan berkumandang, tapi ia masih sibuk dengan aktivitasnya atau ketiduran. Aku sama sekali belum kepikiran dengan my little boboi, hingga satu saat aku mendengarkan radio yang membahas tentang pentingnya mengajak anak untuk sholat di masjid. Meski anak mungkin belum bisa sholat, akan tetapi hal tersebut tetap perlu dilakukan agar anak terbiasa dengan atmosfer masjid, terbiasa pergi ke masjid dan akhirnya menjadikan masjid bagian dari gaya hidupnya.    Aku pun langsung terhentak, oh my.... Aku punya anak cowok, dan aku punya kewajiban untuk mengajarkan dia untuk sholat di masjid sedini mungkin. Karena katanya mbak si penyiar radio itu, kalau gedhe nanti terlalu canggung, andaikata tiba-tiba disuruh sholat ke masjid. Baiklah, mari kita mulai perjuangan ini.     Pertamanya aku meminta Peip mengajak serta si bob

Singkong Goreng Super Sedap

Image
Singkong goreng Januari .... hawa nya sejuuukkk ... karena hujan sehari-hari.... terus kalau hujan enaknya ngapain? Ya kalau aku sukanya duduk di teras ngeliat hujan ditemani teh panas sama gorengan. Biar kata gorengan kurang baik buat kesehatan, tapi rasanya berat untuk meninggalkan. Nah salah satu gorengan yang sedap ... sedap ...sedap itu ya ini, singkong goreng kress. Sebenarnya aku buat ini  udah agak lama, tapi baru sempat cerita sekarang. Waktu itu ibu mertua beli singkong di pak sayur. Pertamanya mau aku buat kolak, tetapi kok kayaknya ntar yang makan aku sendiri. Kebanyakan pada suka gorengan. Ya sudah mau aku bikin blanggreng saja. Tapi blanggreng yang kubuat biasanya agak keras, karena singkong dikukus. Lalu tiba-tiba aku ingat resep kentang goreng ala frenchfries yang biasa kubuat. Jadi kuterapkan saja resep frenchfries buat singkong. Mangga teman-teman yang mau coba, gampiiiiilllll banget nget, dan hasilnya juaraaa! Renyah di luar dan lembut di dalam. Asal tahu ya, bu

Ken di Usia 20 Bulan

Image
     Dari jaman hamil, cita-citaku itu hendak mendokumentasikan segala perkembangan Ken dalam bentuk tulisan sejak lahir, buat kenang-kenangan. Ya minimal tiap satu bulan lah. Tapi apa daya, ternyata tidak kesampaian. Baru kali ini aku bisa mewujudkannya, dan ternyata tahu-tahu Ken sudah berumur 20 bulan tanggal 30 Desember kemarin huahaha. Ohooooo, ke mana aja sih aku 20 bulan ini? #nanya-sama-sayur-bayem.    Yeeaahhh, overall perkembangan Ken bagus, hampir sama dengan tabel perkembangan anak kecuali satu hal. Masalah berat badan . Kalau orang-orang di luar sana sibuk mikirin gimana diet yang bagus agar bisa turun berat badan, justru kami (Ken dan emaknya) sibuk mikirin gimana bisa nambah berat badan ini. Ken dan emaknya emang sama-sama cungkring...duh ...duh ... So, bagaimanakah perkembangannya sampai 20 bulan ini? Lagi demen banget main sepeda roda dua, padahal belum bisa nuntun ataupun naik. Lhah terus kepriben ? Ya emaknya ini yang jadi korbannya, nuntunin s