Persiapan Menyapih

        Akhir bulan ini Ken sudah menginjak usia 24 bulan alias 2 tahun. Hmm rupanya tinggal sebentar lagi tugasku menyusui, padahal rasanya baru aja ngelahirin dia. Ternyata kini dia sudah bukan bayi lagi, sudah jadi bocah. Jujur saja saya merasa agak patah hati juga, bakalan berkurang interaksiku dengannya. Biasanya dikit-dikit nyari bunda nana, nemplok, sepertinya merasa nyaman kalau sudah aku kempit. Ahh .. Bakalan tak ada lagi adegan itu. Tapi ya sudahlah, ini demi kemandiriannya juga. Sudah waktunya dia belajar banyak hal lagi, mengeksplor sekeliling, dan bersosialisasi dengan teman, tanpa harus nemplok-nemplok emaknya ini lagi.
      Sekarang masalahnya adalah, bagaimana caranya agar aku bisa menyapih dengan nyaman antara kedua pihak, emak-anak dan berhasil pas di usianya 2 tahun? Cara nyapih yang lagi hits tidak lain tidak bukan adalah WWL. Tapi sepertinya aku masih perlu cara yang lebih jitu juga aka lebih instan. WWL itu main sabar-sabaran, jadi engga bisa ditarget. Sejak dari Ken umur 1,5 tahun, sebenarnya aku sudah sounding kalau dia sudah gedhe mimiknya pakai gelas saja. Tetapi tanggapannya pasti geleng-geleng kepala dan bilang "emoh .. Mik nda nana wae".
    Sebenarnya sebulan yang lalu aku dapat jalan buat menyapih tanpa harus repot njelasin dan membujuk. Yaitu aku terkena ulat bulu di bawah ketiak dan sebagian dada, alhasil bentol-bentol lah area situ. Ga tau juga kenapa ulat nyasar ke situ. Padahal pakai baju lengan panjang lho. Nah begitu tau bentol, Ken waktu minta nen melihat dengan agak jijik gitu. Lalu aku bilang "bunda lagi sakit, dik ken mimik gelas ya", dia pun setuju, dan habis itu dia ga berani minta nen lagi. Dua hari berhasil menyapihnya, yayyyy! (Sebagai gantinya, tiap mau bobok pakai digendong dulu). Akan tetapi habis itu aku harus ke Semarang untuk menemani kakak iparku yang baru punya baby. Ndelalah di sana dia merasa kurang nyaman, sering rewel. Karena tak enak kalau rewel mulu, akhirnya aku bolehin nen lagi (akunya yang kurang tabah yaa).
        Di semarang 3 minggu, dan pulang dari sana rencananya mau mulai lagi program intensif penyapihan. Eh tapi eh ... Lha kok malah demam, batuk, pilek, tak tega lah mau memulai. Orang dia lemes, rewel mulu, ga mau makan dan minum obat. Satu-satunya asupan yang mau ya ASI, jadi ya ditunda lagi deh sampai bener-bener pulih. And now, my boboi sudah mulai fit, sudah mau makan, batuk pileknya dah hampir sirna. Jadi program bakalan dimulai lagi. Penginnya, nanti pas 2 tahun dah berhasil gitu.
      Ken itu paling butuh nen kalau mau tidur. Jadi planningnya, kalau siang bakal dialihkan perhatiannya lewat main dan berbagai minuman yang menarik. Dia itu tertarik sama minuman yang ada sedotannya dan dibungkus. Jadi bakal aku siapin susu kotak, susu murni, yakult, susu dot dan sari kacang hijau and jus buah yang dibungkus jadi es lilin. Eh, mungkin banyak ibu yang dengan tegas berkata tidak pada dot. Tapi beda dengan aku, aku tuh senengnya bukan ketulungan kalau si boboiken mau minum susu dot nya habis. FYI, dia kurang suka minum susu formula. Sebenarnya kalau makannya lahap gitu saya tak memusingkan tentang susu formula. Tapi makannya juga kurang lahap. Jadi meski pakai dot pun saya malah senang dia mau minum susu buat tambah-tambah nutrisi.
      Nah itu planning buat siang hari, terus malemnya bagaimana? Mengingat tiap kebangun, pasti nen lah yang dicari. Dan dengan keadaan setengah tidur gitu, dia sulit diajak komunikasi dan kompromi, so .…........ (Nyari inspirasi dulu ahh)

Comments

  1. menyapih memang membuat kita sebagai ibu jadi tdk tega ya, tapi memang harus dilakukan :) semoga bisa menyapih dgn cinta ya.... :)

    ReplyDelete
  2. Iya mak santi, sering merasa ga tega gitu kalau dah merajuk minta nen. Amin. Makasih mak.

    ReplyDelete
  3. mungkin sebelum tidur, pastikan perutnya kenyang, jadi kemungkinan bangun di tengah tidur sangat kecil.. heheh #sokpinter :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mak, itu salah satu yang harus aku perhatikan juga. Makasih dah mampir

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tembang Dolanan Jawa

Kolam Renang Taji, Magetan

Dokter THT di Karanganyar