Posts

Showing posts from December, 2014

Belanja ke Pasar Klewer

Image
        Sebulan yang lalu ibuk Ngawi memintaku untuk membelikan barang untuk oleh-oleh haji yang rencananya bakal dibagi hari ini, pas ada acara arisan keluarga di Sragen. Meski pesennya dah sebulan yang lalu tetapi ternyata eh ternyata baru kemarin bisa belanjanya... hmm jiwa deadliner nih hohoho. Pedagang di Klewer banyak yang baru buka siang-siang sekitar jam 10, jadi kami (Aku, Ken, Peip (Bapake Ken)) berangkat udah siang, jam setengah 11. Rencananya aku mau beli peci, jilbab sama sajadah.      Berkeliling sejenak, aku menemukan kios jilbab. Baru aja berhenti, Ken udah rewel aja, mungkin karena hawanya yang panas. Jadinya si bocil malah ngglibet sama aku, padahal sini maunya lihat sana lihat sini. Akhirnya tanpa terlalu lama nawar aku ambil aja 1,5 kodi jilbab instan dengan harga 20 rb/buah. Habis dapat jilbab lanjut ke toko peci yang aku pernah beli di situ juga dulu. Kiosnya di pinggir, bagian utara. Sampai situ ternyata kios kosong, kata bapak-bapak di sekitar situ, pemilikn

Memberi Kado yang Tepat Untuk Orang Lahiran

Image
          Sudah jadi kebiasaan, kalau ada yang habis melahirkan di lingkungan persaudaraan atau pertemanan, kalau tidak ada halangan aku akan menengoknya. Menengoknya pun tidak harus seketika waktu lahiran, bisa beberapa hari kemudian, 1 minggu, 1 bulan, ya pokoknya sesempatnya lah. Selain sebagai ajang silaturahim, tengok menengok ini juga sebagai bentuk perhatian  terhadap teman ataupun saudara. Dan lebih lagi, aku juga suka penasaran seperti apa bayinya. Pasti banyak juga teman-teman yang melakukannya, bukan? Nah biasanya nih kita nengoknya bukan hanya dengan tangan kosong kan? Pasti kita bawa sesuatu. Seperti waktu melahirkan kemarin, aku mendapat banyak hadiah yang beraneka macam. Ada yang ngasih jarit, baju anak, celana, gendongan, selimut, kaus kaki, mainan, kasur bayi, bantal guling, sepatu, alat makan, handuk, kosmetik bayi, ada juga yang ngasih mentahnya (uang), dll.      Nah dari berbagai hadiah yang kuterima tersebut aku mempunyai kesimpulan, yang mana bisa jadi acu

Antara Kreatif, Ngirit dan Belajar Jahit

Image
      Kata "kreatif" dan "ngirit" sebenarnya mempunyai makna yang sangat berbeda. Namun pada praktiknya mempunyai keterkaitan yang cukup erat. Kreatif bisa membuat ngirit, dan ngirit bisa memunculkan perilaku kreatif... hmm jargon yang aneh ya :D     Nah bagi kondisi aku pribadi, sepertinya yang cocok adalah "ngirit memaksa kita jadi kreatif". Jadi kreatifnya itu karena terpaksa, bukan bakat haha... ya maklum, jaman sekarang kan apa-apa mahal, di samping itu sumber daya alam kita ini kan makin terbatas ... so, pengiritan means penghematan sumber daya hoho. Eh tapi emang bener lho, sekarang ini kita mikirnya harus jauh ke depan. Kalau kita ngirit itu bukan semata-mata untuk diri kita sendiri, tapi juga untuk alam raya tercinta ini. Contohnya saja; irit dalam pemakaian kertas berarti makin sedikit pohon yang ditebang, irit listrik berarti makin sedikit bahan bakar yang dipakai, dll.     Nah kebetulan aku lagi belajar jahit juga, jadi kreatif dan ngirit

Mbak Bidan Meragukan Kekuatanku

Image
       Minggu 28 April 2013, HPL tinggal satu hari lagi dan aku belum merasakan apa-apa. Aku mulai resah, gelisah, gundah dan susah #lebay. Maklum ini adalah kehamilan pertama. Akhirnya kuajak suami menemani periksa ke bidan dekat rumah. Bidan bilang janin belum turun ke panggul padahal sudah bukaan satu. Ada beberapa kemungkinan; air ketuban terlalu banyak sehingga janin mengapung-apung, janin terlilit tali pusar, atau mungkin panggulku sempit. Sehingga bidan tidak berani menangani proses kelahiran ini dan siap memberikan rujukan ke rumah sakit. Kami hanya berpandang-pandangan. Otakku langsung tertaut pada kata operasi serta biaya yang membuatku merasa gimanaaaa gitu. Memang, terakhir periksa ke dokter 2 minggu sebelumnya, janin belum masuk panggul dan aku disuruh banyak jalan dan jongkok.         Kami memutuskan untuk musyawarah dulu. Senin siang aku menemukan flek. Sorenya aku mengajak suami periksa ke dokter. Sampai sana pertama kali diperiksa oleh bidan muda. Mba bidan mem