Bersenang-senang di Kolam Renang

Hari Minggu kemarin merupakan hari terakhir liburan sekolah, keponakan masih pada ngumpul, meski satu sudah balik ke kota. Karena nggak ada acara, biar anak-anak seneng sebelum kembali ke rutinitas belajar, apalagi ada yang mau masuk pondok, aku usulkan untuk pergi berenang. Tentu saja mereka menyambut dengan antusias, termasuk Ken.


Awalnya hendak ke kolam renang Selondho, tempat biasanya berenang. Tetapi kok pengin ganti suasana ya, bosen ke sana terus. Apalagi di sana airnya dingiiiinn banget, sebentaran nyemplung Ken biasanya minta udahan. Terus ada yang usul buat ke Hargo Dumilah, tetapi aku nggak setuju, karena lihat parkirannya aja udah bikin males (selalu penuh). Mbak J usul ke Falmas aja, sebelahan sama Hargo Dumilah tetapi lebih sepi. Oke dah. Tetapi agak ketir-ketir juga sih, karena Kang RW nyetirnya masih amatiran, padahal jalannya ntar berkelok-kelok dan naik turun.

Alhamdulillah, Kang RW bisa mendarat mulus di parkiran Falmas haha. Jadi Falmas ini adalah tempat makan yang dilengkapi dengan kolam renang anak. Lokasinya di pinggir jalan raya Jogorogo - Ngrambe (Ngawi). Terletak di kaki gunung Lawu, udara di sini sangat enak...sejuk...sribit sribit seger, tapi tak sedingin di Selondho. Tersedia beberapa menu makanan, juga es krim. Ada wifi gratis yang lumayan kencang. Sebenernya ada ATV juga, tetapi lagi rusak sayangnya. Di sekitarannya banyak ditanami tumbuh-tumbuhan, dan dikasih nama dan keterangannya gitu. Di belakangnya berupa persawahan warga. Buat rombongan anak TK dan SD cocok banget deh.

Sawahnya habis panen

Begitu masuk, anak-anak langsung beli tiket renang, satu anak 10 rb rupiah. Aku cuma duduk-duduk, jeprat jepret, ngurusin ban nya Ken yang belum ditiup dan pesan makanan. Kolam renangnya memang kolam anak-anak, jadi nggak dalam, kedalamannya 20 dan 80 cm. Kolamnya cukup luas dan airnya bersih, jernih. Lingkungannya juga bersih. Tersedia prosotan yang cukup tinggi, kalau anak seumuran Ken (3 tahunan) masih riskan kalau meluncur sendiri. So, Ken meluncur digendong bapaknya, dan ya ampunnn senengnya bukan main. Apalagi kejar-kejaran sama mbak-mbaknya, duh dia minta mrosot lagi dan lagi.

Sementara mereka berenang, aku duduk di sebuah bangunan pendapa yang jadi tempat lesehan. Sebenarnya di samping kolam persis ada bangunan gubug-gubug kecil, tapi sayang sudah terisi semua. Aku masih heran juga, kenapa aku tak mampir tempat ini dari dulu, padahal sering banget lewat. Dan jaraknya cukup dekat dari rumah embah, sekitar 7 km an. Lain kali kelihatannya aku bakal sering mampir sini deh, soalnya ini ternyaman dibanding yang kami kunjungi sebelum-sebelumnya.

Pendhapa lesehan