Kisah Sendok Kecil


Pagi ini ketika mencuci piring, saya menyertakan sendok kecil pengaduk dari tumpukan peralatan yang baru saya bongkar. Saya jadi inget, sendok itu merupakan milik ibu penjual nasi hik di depan rentalku dulu. Sepertinya waktu membeli minuman dari beliau, kami lupa mengembalikannya. Sehingga, waktu boyongan kemarin, sendok yang belom sempat dikembalikan itu kebawa pulang ke kos ku.
Sendok kecil ini warnanya kemerah-merah an kayak perunggu, kalau bahasa jawa dibilang “menyu” alias kotor karena sering dipakai sehingga berkerak kecoklatan. Kalau cuma dilap tidak bakalan bisa hilang. Ketika tiba saat aku menggosok-gosok sendok ini dengan spon dan mama lime ku..kugosok pada bagian yang menyu.....dan bim salabim.....ternyata kotoran nya terangkat dan jadi berkilau asli warna stainless steel nya...

Maka dalam hati aku bertanya –tanya...berarti selama ini sendok ini barangkali ga pernah di cuci, karena dengan menggosok begitu saja sudah langsung bersih. Kalau di cuci ga bakalan sampai "menyu" begitu warnanya. Memang sudah sering kali saya melihat, banyak pedagang kaki lima kurang menjaga ke higienis an makanan dan peralatannya. Peralatan dicuci dengan ala kadarnya, ya maklum saja sumber air mereka terbatas, mereka biasanya hanya menggunakan beberapa ember air untuk mencuci seharian. Sehingga mencucinya cuma di celup-celup in saja ke air yang sama. Jadi ya pantas saja ga bersih. Apalagi cuma sendok pengaduk es, mungkin cuma dicelupin air bentar lalu diangkat tanpa menggosok dengan sabun atau membilas dengan air bersih. Sehingga lama – lama jadi sendok seperti yang saya cuci tadi.
Sebenarnya kalau membayangin hal-hal seperti itu agak risih juga untuk makan produknya, tapi ya gimana lagi...kondisi membuat hanya bisa beli di tempat-tempat begituan. Seringnya saya lebih suka untuk membungkus makanan yang saya beli, sehingga kemungkinan memakai bekas orang lain bisa dihindari, namun tetap saja ada ancaman lainnya, yaitu bahan pembungkusnya.
Tentang ketidak higienis an penjual makanan, pernah juga saya melihat seorang penjual warung nasi mengiris bawang merah langsung dari plastik bungkus nya dari pasar, tanpa di kupas atau pun di cuci...langsung diiris-iris, yang sepertinya hendak di buat bawang goreng.
Memang lah, masak sendiri sepertinya lebih bisa menjamin ke higienis an makanan kita.

Comments

Popular posts from this blog

Kolam Renang Taji, Magetan

Tembang Dolanan Jawa

Dokter THT di Karanganyar